2.6.16

Idola

Sepertinya malam ini aku pulang larut
Ku bilang pada Ayah bahwa ada tugas yang harus ku selesaikan
Membual pada Ayah tak akan ada salahnya
Ini kesempatan langka
Saat aku bisa bertemu idola yang sesungguhnya

Pujaanku bermulut manis dan berwajah tampan
Tubuhnya harum dan memikat
Terbentuk dari citra dewa Zeus
Tak seorang pun mampu menolaknya
 Hatiku berdegup saat pertama kali menjabat tangannya
Tanganku dingin hampir membiru
Ku sebutkan namaku lalu ia mengulanginya
Seakan ia peduli pada apa yang ku rasakan

Kemudian ia menarik tanganku
Membawaku ke tempat remang
Matanya buas dan tak ampun
Membiarkan tubuhku melolong tak berdaya
Ditindihnya tanpa ikatan
Melumatku dalam satu tarikan napas
Membiarkan tidak berdaya
Menuntaskan nafsu

No comments:

Post a Comment