29.7.15

Penghapus

Berbicara pada kue-kue di dalam toples
membiarkan gerimis menitik di jendela
ketika semua terasa kosong
bahkan mimpi terasa asing
Jakarta membiru dan langitmu tetap kelabu
Jangan pernah berhenti
Dan kau bilang jangan ucapkan kata jangan
Kini aku mengerti

Jakarta, Juli 2015

7.7.15

Musim Panas

Musim panas hadir sepanjang tahun, itu yang membuatku berterimakasih pada semesta. Kukira tadinya aku tidak akan pernah bersama musim panas, lalu segala rasa yang kami punya akan menguap di titik-titik udara.

Rupanya tidak, musim panas bertahan kini di sampingku. Memberi nuansa pada bunga-bunga yang tengah bermekaran, atau tunas tunas di halaman belakang. Lalu musim panas akan datang juga di malam hari. Sementara semua orang sibuk pulang ke rumah, Musim Panas malah hadir dan menghangatkanku. Kami akan membagi cerita tentang Bulan, Venus, Jupiter dan Saturnus.

Musim panas ada dikenal di dunia ini di pertengahan menjelang akhir bulan Mei. Di saat matahari sedang panas-panasnya. Seperti ia menyinari dunia yang sudah ku kunci rapat-rapat.

Kadang memang hujan akan datang, namun tidak apa, aku selalu tahu bahwa saat hari hujan pun, sekarang sedang musim panas. Tidakkah itu berarti bahwa aku seharusnya boleh minum eskrim cokelat?

Terimakasih sudah memberi kesempatan untukku ada.