21.12.16

Fatal

Mungkin kau benar, aku ini hanya ingin memerangimu, bukan mencintaimu. 
Kau paling komprehensif dalam memahami keadaan kita, tetapi hanya aku yang merasakan.
"Lihat dirimu, hancur, merana." katamu, itu benar. 
Tidak ku temukan kesalahan sama sekali dalam pendapatmu, tidak juga ku temukan kesalahan keputusanmu untuk pergi menjauh dariku.
Hanya aku yang kerasukan jiwa yang kosong, tapi peluru merasuk hingga ke sumsum tulang belakangku.
Ini semua salahku yang terlanjur fatal, tak henti aku terus menerus memerangimu.

1 comment: