31.5.17

Tentang Laut Dan Terpaan Angin

Laut selalu berbisik mesra di telingaku, sesuatu yang tidak pernah terucap dalam linguistik tersederhana. Tapi hanya aku yang memahaminya, bahasa kasih yang santun dan penuh irama.
Aku membiarkan biru menyelamiku, seperti aku berusaha menyelaminya serta membiarkan jingga memelukku dengan lembut.
Dan aku selalu merindu.

Saat malam tiba, bintang menggantung di atas dan laut lebih liar. Aku berada di masa dimana badai penuh kenangan menerpaku dengan hebat dan titian air mata menepak. Ini siksaan terberatku. Namun laut yang selalu bernada serupa seakan menempa apa yang pernah terjadi.
Menghapus sesuatu yang pernah ada, menyimpannya ke dasar hitam yang tidak pernah ku sentuh lagi.

Tiupkan aku menuju sesuatu yang tidak menyentuh tepian, memenuhi setiap darahku, buatku menghidupkan keajaibanku.

Jepara, Mei 2017






No comments:

Post a Comment