19.10.16

Dua Laras

Satu Larasati saja sudah masalah, sekarang ada dua. Bagaimana dunia ini tidak pusing saat Tuhan ternyata cukup usil menciptakan dua orang menyebalkan dan kebetulan memberi mereka nama yang sama?
Mungkin waktu itu Tuhan hanya menciptakan satu saja, tadinya, Ia memberikan Laras ke dunia pada bulan Mei tahun 1993, waktu itu masih awal bulan. Mungkin saat itu Tuhan gemas pada Laras manis yang pertama, ia kemudian ia menciptakan versi ke dua, yang belakangan diketahui lebih banyak bug dibandingkan versi awalnya, Tuhan merilis Laras yang kedua sekitar lima bulan setelahnya. Jadilah di dunia ini ada dua macam Laras.


Keduanya sama-sama cengeng,
sama-sama aneh,
sama-sama menyukai musik,
sama-sama menyukai kegiatan menggambar,
sama-sama memiliki banyak teman dan disenangi
sama-sama manis dan baik hati
sama-sama menyukai bunga
sama-sama menyukai bintang
sama-sama suka memberi hadiah
sama-sama sering berbicara dengan hewan terutama anjing
keduanya menyukai anak kecil sekaligus kekanakan
dan keduanya sama-sama pernah patah hati dengan kasus serupa

Kedua Laras ini telah saling mengenal semenjak sekolah dasar. Berlanjut kembali bersekolah di sekolah yang sama saat SMU, bahkan ketika di kelas sebelas mereka sekelas. Mereka selalu saling menyayangi dengan caranya masing-masing. Bersahabat yang tidak melulu saling berbicara, berhubungan, atau bercerita, tapi mereka sangat peduli satu sama lain.

Laras yang satu berkuliah di kota yang berbeda mengambil jurusan farmasi dan Laras yang lain tetap tinggal di kota kelahirannya mengambil konsentrasi Ilmu Ekonomi saat kuliah. Untungnya, keduanya sama-sama sukses dalam studinya. Meskipun wajah mereka tidak mirip, tapi keduanya sama-sama manis dan mudah mengambil hati siapapun, karena keduanya selalu tulus dalam melakukan sesuatu.



Kedua Laras ini pernah mengalami patah hati yang sangat mendalam. Kadang orang-orang suka bertanya dan keheranan pada orang yang tega menyakiti kedua Laras ini. Tapi itu bukan salah orang lain, bukan salah Laras-Laras ini juga. Ini memang seperti takdir yang mencoba membiasakan Laras untuk dewasa.

Kedua Laras ini selalu murah hati untuk memberikan maaf, yang kadang sering kali dimanfaatkan orang-orang di sekitar mereka akan tetapi itu bukan persoalannya.

Orang-orang di sekitar Laras beruntung pernah mencintai mereka, sama seperti mereka mencintai orang di sekitar mereka dan memberikan banyak kebahagiaan terpancar dari cara mereka tersenyum.

Laras beruntung pernah mencintai orang-orang di sekitarnya. Tetapi jangan kecewa ketika kau melewatkannya. Kecewalah kalau kau menyia-nyiakan Laras-Laras ini dan membiarkan mereka menangis untukmu.

Larasati-Larasati ini selalu memberikan kesempatan kedua. Sayang sekali, jikalau lebih dari itu kau harus menghadapi orang-orang di belakang mereka.


Larasati, 2016



No comments:

Post a Comment